Monday, September 24, 2012

Eksistensi Ornamen


بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم

Eksistensi Ornamen 

Seni rupa telah ada sejak manusia ada di muka bumi ini. Berdasarkan penelitian para ahli menyatakan seni (karya seni) sudah ada  sejak 60.000 tahun yang lampau. Buktinya berupa lukisan yang berupa torehan-torehan pada dinding dengan menggunakan warna yang menggambarkan kehidupan manusia purba. Susanto menyatakan: 


“Dalam bentuk visual, manusia yang hidup di gua-gua sekitar Prancis selatan, Spanyol, atau Maroko telah meninggalkan karya seni yang berupa teraan goresan pada dinding gua, patung atau alat-alat untuk hidup memiliki suatu wujud dari kepekaan dan kesan tertentu." 

Dalam perjalanan kebutuhan manusia yang pada mulanya sederhana, selanjutnya berkembang menjadi semakin kompleks, maka seni rupa berkembang pula mengikuti peradaban manusia. Di satu sisi seni rupa tetap bertahan pada kegiatan ekspresi pribadi, tetapi di lain sisi seni rupa telah berubah menjadi sarana untuk memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari. Seni rupa yang bertujuan untuk kegiatan ekspresi pribadi dikenal dengan istilah seni rupa murni (fine art), sedangkan seni rupa yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia sehari-hari atau memiliki fungsi praktis dikenal dengan sebutan seni rupa terapan (applied art).

Karya-karya seni rupa terapan adalah salah satu bagian penting yang tidak dapat dipisahkan lagi dari kehidupan manusia hingga saat ini. Benda-benda yang ada di sekitar kita, mulai dari yang sederhana,

mulai dari benda-benda sederhana seperti perabotan rumah tangga sampai pada benda-benda yang bentuknya sangat komplek, misalnya bangunan rumah, merupakan karya seni rupa terapan. 

Benda-benda yang termasuk dalam kategori karya seni rupa terapan dibuat tidak hanya mempertimbangkan aspek fungsionalnya saja, melainkan juga mempertimbangkan aspek keindahan atau estetika, karena kecenderungan manusia adalah mejadikan sesuatu yang diciptakannya tampak indah. Hal ini sesuai dengan pendapat Bastomi yang menyatakan bahwa:
                   “Menurut kodratnya manusia adalah makhluk yang mengenal keindahan. Manusia dalam usahanya menuju arah hidupnya memiliki dorongan dan keinginan untuk memperindah diri, memperindah benda-benda yang dimilikinya serta alam sekitarnya.”

Pertimbangan estetika atau keindahan inilah yang mendorong manusia untuk menambahkan sedemikian rupa hiasan-hiasan pada benda-benda yang dibuatnya, misalnya gambar atau ukiran pada tiang bangunan, pakaian, perabot rumah tangga, senjata tradisional, dan lain sebagainya. Hiasan-hiasan pada benda-benda tersebut dikenal dengan istilah ornamen.
Kata ornamen berasal dari bahasa latin “ornare”, yang berarti menghiasi, dalam artian, sesuatu yang asal mulanya kosong terisi hiasan sehingga menjadi tidak kosong. Berdasar pada pengertian ini dapat dikatakan bahwa, segala sesuatu, baik yang dibuat berupa coretan, goresan, pewarnaan, ukiran, dan lain sebagainya dengan tujuan untuk menambah keindahan atau hiasan disebut ornamen.

Di dalam kehidupan sehari-hari ornamen dikenal pula dengan istilah ragam hias. Jaelani Mengatakan bahwa ornamen bisa juga disebut dengan ragam hias, mengapa demikian? Sebab terentuknya ornamen dimaksudkan untuk menghias suatu bidang atau benda.
      
Pada suatu ornamen tersusun dari beberapa motif hias atau pola hias. Berkaitan dengan motif hias ini, Rais dan Suhirman menyatakan:
              “pokok pikiran dan bentuk dasar dari perwujudan ornamen atau ragam hias yang meliputi segala bentuk alami ciptaan Tuhan, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan, manusia, gunung, air, awan, dan batu-batuan. Selain itu, motif hias juga meliputi hasil daya kreasi manusia yang berbentuk garis atau bermotif  hias garis, tumbuh-tumbuhan, binatang, manusia, khayalan, dan benda-benda mati.”

Sedangkan mengenai pola hias, Tukiyo dan Sukarman menyatakan:

                   “Pola hias merupakan unsur dasar yang dapat dipakai untuk menyusun sesuatu hiasan. Ia mengandung pengertian suatu hasil susunan dari motif hias tertentu dalam bentuk komposisi yang tertentu pula. Sebagai contoh misalnya pola hias kawung, pola hias Majapahit, Pajajaran, Mataram dan sebagainya.”


       Ornamen sangat mudah kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari, misalnya ornamen pada plafon, tempat tidur, daun pintu, kain (pakaian), lantai, dan lain-lain. Keberadaan ornamen telah ada sejak jaman prasejarah dan sampai sekarang masih dibutuhkan kehadirannya sebagai alat untuk memuaskan kebutuhan manusia akan rasa keindahan.



Pola hias Pajajaran yang terbentuk oleh motif-motif.



Pola hias kawung yang terbentuk oleh motif-motif



1 comment:

  1. saya baru tau kalau ornamen-ornamen itu tidak hanya indah saja, tetapi maknanya sungguh luar biasa.

    ReplyDelete